Jumat, 11 September 2015

New Life

 Sebenarnya aku udah pengen share ke semua orang tentang ini. Bukan apa-apa sih Cuma pengen curhat aja. Terkadang aku ngerasa frustasi dengan semua ini, aku merasa sendiri disini. Tidak ada satupun orang yang tahu menahu tentang ini, tidak ada satu diantara teman-teman baru ku yang memiliki visi misi yang sama. Yaaa..bisa dikatakan sebenarnya aku tertekan dengan semua ini. Dan mau tidak mau aku harus berjuang sendiri, mengkaji ulang semua hal yang terjadi, tidak ada teman dan keluarga. Aku memutuskan untuk keluar dari lingkaran itu semua.




Banyak diantara teman-teman lama ku menanyakan kabarku, menanyakan ceritaku, menanyakan semua hal ihwal tentang diriku. Tapi aku tidak bisa untuk menjelaskan semuanya, hanya sepotong demi sepotong dan mungkin mereka semakin penasaran.

Dan sampailah pada suatu malam, ketika itu aku sedang mengantre di mesin ATM sembari chatting dengan kawan SMA ku. Dan Terry ingin mengetahui tentang ceritaku, bagaimana ceritanya aku bisa melalang buana ke negeri orang. Honestly, aku ingin langsung cerita di grup chatting temen SMA ku. But, waktu dan kondisi benar-benar tidak memungkinkan. Aku tolak permintaan Terry, aku cuma bilang “next time aja ya, aku lagi nggak free”

Mungkin ini hari yang tepat untuk memulai nya, ditengah malam saat semua orang terlelap dalam tidurnya.

Ahad, 7 September 2015

Aku teringat janjiku pada Terry malam itu, dan akhirnya kutulis semuanya disini. Aku tidak mengharapkan simpati, pujian, dukungan, atau apapun dari kalian. Dan semoga ini menjadi pelajaran untuk kita semua.

Aku berada di PTP (Port Of Tanjung Pelepas) atau Pelabuhan Tanjung Pelepas. Dimana kawasan ini terdapat sebuah pelabuhan, Office Of PTP, kawasan Industri, serta Hostel Of PTP. So, kenapa aku berada disini ? jawabannya satu, aku bekerja disini, disebuah kilang dikawasan industry PTP.

Aku bekerja as a operator di sebuah kilang pembuatan softlens yang pasarannya di Amerika Serikat, Eropa, dan Jepang. Sebuah kilang yang berpusat di Switzealand, dan memiliki anak cabang di Malaysia, Singapura, dan Indonesia (setahuku). Kilang ini merupakan salah satu perusahaan multinasional di masing-masing Negara. Aku tinggal di hostel PTP, yang berjarak sekitar 100 meter dari kilangku bekerja atau sekitar 5 menit jika ditempuh dengan bas pekerja atau kereta.

Selain bekerja, aku merupakan mahasiswa aktif disalah satu perguruan tinggi negeri Indonesia yang memiliki cabang di luar negeri. Bagaimana bisa?

Berawal dari tahun 2014, ketika itu sepupuku memberitahu sebuah kabar mengenai kuliah sambil kerja di luar negeri. Singkat cerita aku mengikuti program itu, dan melepaskan hasil ujian SBMPTN ku yang dinyatakan lolos. Program ini diselenggarakan oleh anak cabang perguruan tinggi negeri Indoensia, yang officenya berpusat di YPI Al-Huda. Setelah mengetahui visi misi program ini, aku merasa program ini tepat untuk mengurangi masalah social ekonomi di Kediri.


Tepat di penghujung bulan September tahun 2014 aku meninggalkan Indonesia. ~ to be continue

Tidak ada komentar:

Posting Komentar