Sebenarnya aku udah
pengen share ke semua orang tentang ini. Bukan apa-apa sih Cuma pengen curhat
aja. Terkadang aku ngerasa frustasi dengan semua ini, aku merasa sendiri
disini. Tidak ada satupun orang yang tahu menahu tentang ini, tidak ada satu diantara
teman-teman baru ku yang memiliki visi misi yang sama. Yaaa..bisa dikatakan
sebenarnya aku tertekan dengan semua ini. Dan mau tidak mau aku harus berjuang
sendiri, mengkaji ulang semua hal yang terjadi, tidak ada teman dan keluarga.
Aku memutuskan untuk keluar dari lingkaran itu semua.
Banyak diantara
teman-teman lama ku menanyakan kabarku, menanyakan ceritaku, menanyakan semua
hal ihwal tentang diriku. Tapi aku tidak bisa untuk menjelaskan semuanya, hanya
sepotong demi sepotong dan mungkin mereka semakin penasaran.
Dan sampailah pada
suatu malam, ketika itu aku sedang mengantre di mesin ATM sembari chatting
dengan kawan SMA ku. Dan Terry ingin mengetahui tentang ceritaku, bagaimana
ceritanya aku bisa melalang buana ke negeri orang. Honestly, aku ingin langsung
cerita di grup chatting temen SMA ku. But, waktu dan kondisi benar-benar tidak
memungkinkan. Aku tolak permintaan Terry, aku cuma bilang “next time aja ya,
aku lagi nggak free”
Mungkin ini hari yang
tepat untuk memulai nya, ditengah malam saat semua orang terlelap dalam
tidurnya.
Ahad, 7 September 2015
Aku teringat janjiku
pada Terry malam itu, dan akhirnya kutulis semuanya disini. Aku tidak
mengharapkan simpati, pujian, dukungan, atau apapun dari kalian. Dan semoga ini
menjadi pelajaran untuk kita semua.
Aku berada di PTP (Port
Of Tanjung Pelepas) atau Pelabuhan Tanjung Pelepas. Dimana kawasan ini terdapat
sebuah pelabuhan, Office Of PTP, kawasan Industri, serta Hostel Of PTP. So,
kenapa aku berada disini ? jawabannya satu, aku bekerja disini, disebuah kilang
dikawasan industry PTP.
Aku bekerja as a
operator di sebuah kilang pembuatan softlens yang pasarannya di Amerika
Serikat, Eropa, dan Jepang. Sebuah kilang yang berpusat di Switzealand, dan
memiliki anak cabang di Malaysia, Singapura, dan Indonesia (setahuku). Kilang
ini merupakan salah satu perusahaan multinasional di masing-masing Negara. Aku
tinggal di hostel PTP, yang berjarak sekitar 100 meter dari kilangku bekerja
atau sekitar 5 menit jika ditempuh dengan bas pekerja atau kereta.
Selain bekerja, aku
merupakan mahasiswa aktif disalah satu perguruan tinggi negeri Indonesia yang
memiliki cabang di luar negeri. Bagaimana bisa?
Berawal dari tahun
2014, ketika itu sepupuku memberitahu sebuah kabar mengenai kuliah sambil kerja
di luar negeri. Singkat cerita aku mengikuti program itu, dan melepaskan hasil
ujian SBMPTN ku yang dinyatakan lolos. Program ini diselenggarakan oleh anak
cabang perguruan tinggi negeri Indoensia, yang officenya berpusat di YPI
Al-Huda. Setelah mengetahui visi misi program ini, aku merasa program ini tepat
untuk mengurangi masalah social ekonomi di Kediri.
Tepat di penghujung
bulan September tahun 2014 aku meninggalkan Indonesia. ~ to be continue
Tidak ada komentar:
Posting Komentar